Desember 2016 - Gung Rani's Blog

Senin, 26 Desember 2016

Jenis-jenis Paragraf, dan Cara Menulis Kutipan
Desember 26, 20160 Comments

Ringkasan Materi Jenis-jenis Paragraf, Cara Menulis Kutipan, dan Cara Menulis Daftar Pustaka




                                                
    Secara umum, pengertian paragraf adalah karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya. atau paragraf dapat juga diartikan sebagai seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas.
 
Jenis-jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari letak kalimat pokok paragraf terbagi menjadi 
beberapa bagian, yaitu :

1. Paragraf Deduktif 

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diawal paragraf.

Contoh:     Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut.
b.     2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diakhir paragraf.
Contoh:     Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Jadi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
c.       Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.
Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
d.      Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat ide pokok. Artinya semua kalimat dianggap penting, tidak ada kalimat yang dijelaskan. Semua kalimat berkedudukan sama antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya.
Contoh:     Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut.
Jenis-jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari isinya dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a.       Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya memaparkan suatu masalah atau peristiwa.
Contoh : Kegiatan dalam memeriahkan HUT RI ke 69 tanggal 17 Agustus 2014 di desa Simpang Pematang. Semua warga desa Simpang Pematang turut memeriahkan acara HUT RI ke 69 dengan mengikuti beragam perlombaan yang disediakan oleh panitia, perlombaan tersebut antara lain: panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, memasukkan paku kedalam botol, tarik tambang dan lain sebagainya.
b.       Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang isinya menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa dengan kata-kata sehingga para pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mendengar dan mengalami langsung keadaan atau peristiwa tersebut.
Contoh : Malam bulan purnama yang meriah. Cahaya bulan purnama yang sangat terang. Keadaan malam bagaikan siang, yang terang bukan saja di tempat-tempat yang lapang, bawah pepohonan pun tampak terang. Anak-anak terlihat senang sekali, ada yang main kejar-kejaran, main sumput-sumputan, dan juga ada yang main pencak silat. Anak-anak remajapun tidak mau ketinggalan, mereka banyak menikmati sinar bulan purnama dengan duduk-duduk santai dibawah pohon. Sebagian lagi jalan-jalan berkeliling kampung.
c.        Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang isinya meyakinkan pembaca sehingga pembaca menerima gagasan penulis.
Contoh : Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seorang dokter pasti selalu membaca buku-buku medis, sebab tanpa membaca buku medis ia akan banyak mengalami kesulitan ketika akan mendeteksi penyakit pasien. Seorang pelajar, tanpa mau membaca buku pelajaran secara rutin, pasti akan banyak mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan dari guru. Banyak lagi contoh-contoh membaca yang selalu dilakukan oleh seseorang.
d.       Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya membujuk atau mempengaruhi pembaca agar mau mengikuti pendapat atau gagasan penulis. Jenis paragraf ini hampir sama dengan paragraf argumentasi bahwa di awal paragraf penulis menyajikan pendapat dahulu kemudian disajikan pernyataan yang berupa alasan. Perbedaannya yaitu pada paragraf argumentasi alasan yang digunakan berupa fakta, sedangkan pada paragraf persuasi alasannya berupa kalimat himbauan, ajakan atau harapan penulis.
Contoh : Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Sebab seseorang yang tidak mau membaca buku pasti tidak banyak memiliki pengetahuan. Pengetahuan itu banyak bersumber dari buku. Anak yang pintar misalnya, dia pasti menjadi kutu buku. Tiada hari tanpa membaca baginya. siapa saja yang kurang membaca pasti ia sangat terbatas pengetahuannya. Oleh karena itu biasakanlah membaca buku-buku ilmu pengetahuan, bila ingin memiliki ilmu pengetahuan.
e.        Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya menceritakan masalah atau suatu peristiwa  sehingga pembaca dapat terhibur atau terharu terhadap masalah atau peristiwa yang terjadi.
Contoh : Beberapa minggu yang lalu kami telah melakukan perjalanan ke Lampung. Rombongan kami terdiri dari 5 mobil pribadi. Kendaraan kami melaju dengan cepat secara beriringan. Perjalanan sangat menyenangkan, tak seorangpun yang tidak gembira. Semua sangat bahagia melihat pemanandangan walau hanya didalam mobil ketika suasana dan gemerlapnya lampu-lampu yang menghiasi kota Bandar Lampung.





II.                Cara Menulis Kutipan
a.       Cara Menulis Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Indonesia
Jika kutipan yang akan kita ambil ditulis oleh pengarang Indonesia, maka nama pengarang ditulis lengkap tanpa gelar. Penulisan nama juga tetap sama (seperti cara menulis catatan kaki), tidak dibalik seperti cara menulis daftar pustaka.
b.      Cara Menulis Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Asing
Jika kutipan yang ingin dikutip ditulis oleh pengarang asing, maka nama pengarang yang ditulis cukup nama keluarganya saja dan tanpa gelar.
c.       Cara Menulis Kutipan dari Sumber Terjemahan
Jika ada sebuah kutipan yang bersumber dari terjemahan, maka nama penerjemahnya harus disertakan dalam kutipan.
d.      Cara Menulis Kutipan dengan Peletakan Sumber di Depan dan di Belakang Kalimat Kutipan
Agar penulisan kutipan tidak monoton, maka ada dua variasi yang bisa dilakukan. Caranya dengan meletakan sumber kutipan di awal dan kadang kala di akhir dari kalimat kutipan. Dalam menulis sumber kutipan di awal kalimat, tulis nama pengarangnya lebih dulu, kemudian baru diikuti dengan tahun dan nomor halamannya yang di tulis dalam kurung. Setelahnya baru diikuti dengan kata “berpendapat bahwa ”. Sedangkan penulisan sumber kutipan yang paling sering adalah di akhir kalimat kutipan. Caranya degan menulis nama pengarangnya dan diikuti dengan koma lalu tahun dan titik dua baru nomor halaman. Semuanya ditulis di dalam kurung setelah kalimat kutipan selesai di kutip.
e.       Cara Menulis Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Lebih dari Satu Orang
Jika ada sebuah kutipan yang memiliki lebih dari satu nama pengarang, maka ada tiga cara penulisan yang umumnya digunakan.
(1) Penulisan kutipan yang ditulis oleh dua orang pengarang, kedua nama dicantumkan semua dengan menyertakan “dan” diantara kedua nama. Contoh penulisan kutipan dari Anderson dan Silva seperti ini:
Guru memiliki peranan penting dalam membangun manusia yang berkualitas (Anderson dan Silva, 1979: 15).
(2) Penulisan kutipan yang ditulis oleh tiga sampai lima orang pengarang, pada kutipan pertama nama dicantumkan semua dengan tanda koma pemisah diantara masing-masing nama, selanjutnya kutipan berikutnya cukup nama paing depan dan diikuti “et al”. Contoh penulisan kutipan dari Anderson, Silva, Dos Santos, Libeiro, Da Lima seperti ini:
Guru bereran sebagai mediator dan fasilitator, sedangkan siswa adalah subjek dan objek pembelajaran. (Anderson, Silva, Dos Santos, Libeiro, Da Lima, 1979: 15).
Siswa yang sadar akan perannya dapat didukung, sedangkan yang belum dapat diarahkan oleh guru (Anderson et al, 1979: 49).
(3) Penulisan kutipan yang ditulis oleh enam orang pengarang lebih, yang ditulis hanya nama pertama dengan menyertakan “et al” setelahnya. Contoh penulisan kutipan dari Anderson, Silva, Dos Santos, Libeiro, Da Lima, Cunha seperti ini:
Peranan siswa dalam pembelajaran adalah 75% sedangkan peran guru adalah 25% (Anderson et al, 1979: 25).
f.       Cara Menulis Kutipan dari Sumber dengan Nama Pengarang Lembaga
Jika suatu kutipan diambil dari kutipan yang ingin ditulis oleh pengarang berupa lembaga, maka nama lembaga ditulis lengkap pada kutipan pertama dan nama singkat pada kutipan selanjutnya.
g.      Cara Menulis Kutipan Langsung Kurang dari 40 Kata
Jika terdapat sebuah kutipan yang berjumlah kurang dari 40 kata dan akan ditulis sebagai kutipan langsung, maka ada tiga cara penulisan yang bisa digunakan.
(1) Nama pengarang ditulis di awal dan tahun serta halaman di belakangnya diikuti dengan tanda kurung. Contoh penulisan kutipan Joko Purnomo seperti ini:
Joko Purnomo (1993: 31) menyebutkan bahwa teknik melukis yang menitikberatkan pada kebebasan berkarya disebut seni rupa kontemporer.
(2) Nama pengarang disebut dengan menyertakan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Contoh penulisan kutipan dari Robbani seperti ini:
Seni adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang diwujudkan dalam bentuk ekspresi diri yang nyata. (Robbani, 2000: 65).
(3) Apabila dalam kutipan terdapat tanda kutip yang menunjukkan petikan pernyataan pengarang, maka petikan ditulis dengan satu tanda kutip. Contoh penulisan kutipan dari Juansah seperti ini:
Sendratari tradisional yang bertajuk ‘Ramayana’ yang digelar di pelataran candi Prambanan mengisahkan sisi lain dari cinta dari perspektif hitam dan putih (Juansah, 2009: 53).
h.      Cara Menulis Kutipan Langsung Lebih dari 40 Kata
Jika terdapat sebuah kutipan dengan jumlah kalimat lebih dari 40 kata dan akan ditulis sebagai kutipan langsung, maka kutipan ditulis secara khusus. Caranya tulis dulu nama pengarangnya beserta kurung yang berisi tahun dan nomor halaman, baru teks yang mendahuluinya. Setelah itu isi kutipan ditulis menjorok ke kanan dengan jarak 5 sasi dari tepi kiri. Setiap poin inti dipisah dalam sub poin. Contohnya kutipan dari Alberto berikut ini:
Alberto (2004: 35) mengemukakan pendapatnya tentang filsafat, bahwa:
1.      filsafat adalah ilmu mendasar yang menjadi cikal bakal cabang-cabang ilmu pengetahuan modern.
2.      filsafat mulai muncul di dataran Yunani kemudian menyebar ke dataran timur tengah dan menjadi populer di Baghdad.
3.      filsafat yang pertama kali muncul disebut ‘causa prima’ yang mengandung dasar-dasar filsafat kosmologi.
i.        Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Jika terdapat sebuah kutipan, kemudian kita ingin menulisnya sebagai kutipan tidak langsung, maka kutipan ditulis seperti biasa. Bisa ditulis di awal kalimat atau di akhir kalimat kutipan. Sekilas hampir sama dengan kutipan langsung, bedanya ada pada isi kutipan yang merupakan inti/rangkuman dari kutipan asli menurut bahasa sendiri. Contohnya kutipan tidak langsung di awal dan di akhir dari Fahrani Chandra berikut ini:
Tren berbusana yang akan populer di tahun 2016 kebanyakan didominasi oleh busana bergaya retro dengan tema colourfull (Fahrani Chandra, 2015: 23).
j.        Cara Menulis Kutipan yang Telah Dikutip dari Suatu Sumber
Jika kita ingin mencantumkan kutipan yang sebelumnya telah dikutip dari suatu sumber, maka harus menyertakan nama pengarang kutipan yang dikutip dalam sumber disertai kata “dalam”. Contohnya kutipan yang telah dikutip dari sebuah sumber yang ditulis oleh Gunawan yang diambil dalam kutipan Zainudin seperti berikut ini:
Gunawan (dalam Zainudin, 2001: 123) memberikan definisi tegas tentang variabel dalam penelitian meliputi variabel terikat, variabel bebas dan variabel terkontrol.

k.      Cara Menulis Kutipan yang Dihilangkan Beberapa Bagian atau Kalimat Dalam Kutipan
Jika dalam mengutip sebuah kalimat yang ada pada kutipan asli tapi ingin menghilangkan beberapa isinya, maka harus menyertakan format khsus. Umumnya yang dihilangkan ada dua jenis, yakni beberapa “bagian (lebih dari satu kalimat atau beberapa paragraf)” isi atau beberapa “kalimat” yang ada pada kutipan asli. Kutipan yang ingin dihilangkan “bagian” isinya, maka bagian yang dihilangkan diganti dengan kurung titik tiga (…) sebagai penggantinya. Contohnya kutipan dari Tohari Ulum seperti berikut ini:
Bahasa adalah alat bertukar informasi dan alat komunikasi yang digunakan antar manusia (…) yang dipakai dalam sebuah komunitas (Tohari Ulum, 1991: 73).
Kutipan yang ingin dihilangkan “kalimat” dalam kutipannya, maka bagian yang dihilangkan diganti dengan kurung titik empat (….) sebagai penggantinya.
l.        Cara Menulis Kutipan yang Bersumber dari Internet
Jika kita ingin mengutip sebuah kutipan yang bersumber dari internet, caranya sama dengan mengutip kutipan dari sumber cetak. Cukup dengan menulis nama, tahun dan nomor halamannya saja. Sedangkan judul artikel/jurnal/karya ilmiah, alamat website, waktu akses cukup dicantumkan dalam daftar pustaka. Contohnya seperti kutipan yang ditulis dari jurnal online yang ditulis Kelly dalam Library of Congres (http://rs7.loc.gov) sebagai berikut:
Kelly (2009: 3) menerangkan bahwa siklus holistik adalah sebagai berikut.
It helps them to understand their learning styles and thus make transitions to higher levels of personal and cognitive functioning. 


Reading Time:
Sekilas Mengenai Nirmana Dwi Matra
Desember 26, 20160 Comments
Sudah pernahkah mendengar Nirmana Dwimatra? Mungkin untuk kalian para anak SMK atau kuliah jurusan desain sudah tidak asing lagi dengan nama itu

Apasih sebenarnya Nirmana Dwimatra itu?
Admin ingin share sedikit saja nih






A.   Sejarah Nirmana
Nirmana berasal berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas 2 kata yaitu : “Nir : Tidak” dan “Mana : bentuk/arti/makna”. Jadi nirmana adalah sesuatu yang tidak berbentuk atau berarti. Nirmana juga berarti pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis dan harus mempunyai nilai keindahan.
Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan bahwa pada awalnya, sebelum seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih belum ada makna dari segala sesuatu. Hal tersebut kemudian menjadi titik awal atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar tentang desain sebelum mulai berkarya. Nirmana disebut juga ilmu tata rupa.

B.   Pengertian Nirmana Dwimatra
Dwimatra berasal dari 2 kata yaitu, “dwi : dua” dan “matra : dimensi”. Jadi, nirmana dwimatra adalah segala sesuatu yang tanpa makna dan digambarkan di atas bidang dua dimensi.  Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visualseperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Jika diartikan lebih dalam nirmana berartilambang-lambang bentuk tidak bermakna,dilihat sebagai kesatuan pola, warna,komposisi, irama, nada dalam desain. Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa menjadi memiliki makna tertentu. Nirmana berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi padasebuah bentuk. Nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.

C.   Karakteristik Nrmana Dwimatra
Nirmana dwimatra memiliki karakteristik,ciri sebagai berikut :
1.    Berwujud 2 dimensi.
2.    Dirancang di atas permukaan bidang 2 dimensi
3.    Bentuk rancangan pada umumnya tidak memiliki makna

D.   Nirmana Dwimatra Dalam Seni Rupa
Metode tatavisual dalam seni rupa meliputi :
a.       Kesatuan (Unity)
b.      Keseimbangan (Balance)
c.       Proporsi (Proportion)
d.      Irama (Rhythm)
e.       Dominasi (Domination)
f.       Kejelasan (Clarity)
g.      Kesederhanaan (Simplicity)
h.      Emphasis (Point of Interest)
Hasil akhir dari penggunaan metode tersebut adalah karya seni/ desain yang artistic (bernilai seni) dalam bentuk dwimatra. Agar diperoleh karya seni yang artistic, metode-metode tata visual tersebut sangat dibutuhkan. Nirmana memiliki 4 buah elemen dasar, yaitu :
a.    Titik : suatu bentuk kecil yang memiliki dimensi
b.    Garis : goresan nyata dan batas sebuah benda,
c.     Bidang : bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi panjang, lebar dan luas, kedudukan, arah, dan dibatasi oleh garis,
d.    Gempal : bentuk bidang yang mempunyai kedalaman dan ketebalan.
Unsur titik, yang akan membentuk garis dalam sebuah penciptaan sebuah desain. Hanya dengan titik pun desain dapat diciptakan dengan karya titik yang biasa disebut pointillism. Garis, merupakan unsur dasar, karena dimulai dari garislah akan tercipta sebuah bentuk seperti lingkaran, segitiga,persegi, dan bangun datar lainnya. Warna, unsure yang memperindah sebuah desain, agar desain yang dihasilkan tidak kaku atau membosankan sehingga warna sangan berpengaruh dalam penciptaan sebuah desain. Tekstur merupakan unsur yang dapat digunakan untuk membuat karya desain menjadi lebih hidup dan lebih terlihat nyata.
Dalam proses membuat karya artistic, sangat memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan aspek lainnya berdasarkan sumber atau riset. Dalam ilmu seni rupa, ada beberapa prinsip utama untuk komunikasi dari sebuah karya, yaitu :
a.    Ruang Kosong (White Space), ruang kosong dimaksudkan agar karya desain tidak terlalu padat penempatannya dalam sebuah bidang sehingga membuat karya desain terlihat dominan.
b.    Kejelasan (Clarity), kejelasan mempengaruhi penafsiran atau pengelihatan penonton sebagi penikmat, apakah karya desain yang dihasilkan jelas atau malah menimbulkan makna ganda (ambigu).
c.     Kesederhanaan (Simplicity), kesederhanaan dalam sebuah esain menuntut penciptaan sebuah desain yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhaan juga akan membuat para penikmat senang dan tidak jenuh.
d.    Emphasis (Point of Interest), emphasis atau pusat perhatian, yang merupakan pengembangan dominasi untuk menonjolkan salah satu unsur sehingga mencapai nilai artistik.

E.   Prinsip Nirmana
Membuat sebuah karya itu juga harus memperhatikan prinsip yang ada. Walaupun sebenarnya kita bisa membuatnya secara langsung, tapi dengan memperhatikan prinsip-prinsipnya akan di hasilkan sebuah karya yang lebih bagus lagi.
1. KESEIMBANGAN (BALANCE)
Keseimbangan adalah keadaan suatu benda jika semua dayanya bekerja saling meniadakan. Mudahnya tuh gini deh, bagian kanan dan kiri sama.


2. IRAMA (RITME)
Irama adalah pengulangan yang teratur dan terus menerus. Di alam kita bisa mengambil contoh pengulangan gerak, seperti pada ombak laut, gerakan daun yang tertiup angin, semut berbaris dan lain sebagainya.
3. KESATUAN (UNITY)
Kesatuan ini salah satu prinsip dasar dalam tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat kurang bagus. Ketidakteraturan akan mengakibatkan karya yang dihasilkan menjadi tidak nyaman dipandang.
4. PUSAT PERHATIAN (CENTER OF INTEREST)
Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.

F. Unsur-unsur Nirmana Dwimatra
Unsur-unsur nirmana dwimatra meliputi :
a.     Titik
     Adalah unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki panjang atau lebar, dan pangkan dari ujung sebuah garis atau bentuk yang akan dibangun. Titik adalah sebuah bintik yang ada pada seni rupa, baik itu banyak maupun sedikit tetap juga disebut dengan 'titik'. Dengan Titik kita dapat menciptakan suatu ide untuk mewujudkan unsur yang baru seperti ; garis, bentuk, atau bidang.
b.    Garis
     Sebuah titik yang berjalan, jalur yang dilaluinya adalah garis. Garis adalah sesuatu yang membatasi bentuk dan menyatakan ruang. Dalam penggunaan, garis memiliki arah horizontal dan vertikal dan diagonal. Dalam desain, peran garis adalah untuk memberi aksen, pembatas, atau kolom.
            Macam-macam garis dan sifatnya dapat dibedakan menjadi :



a.    Garis lurus yang terdiri atas :
1.    Text Box: Gambar 1.1 (Garis Vertikal)Garis Vertikal
Garis arah vertikal adalah garis memanjang. Garis ini mempunyai sifat kokoh, tinggi, kuat dan berwibawa. Garis arah vertikal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu dapat memberi kesan tinggi, langsing dan seimbang. Garis arah vertikal cocok dipakai untuk orang bertubuh gemuk dan pendek agar kelihatan langsing dan tinggi.
2.    Text Box: Gambar 1.2 (Garis Horizontal)Garis Horizontal
Garis arah horizontal mempunyai sifat tenang, pasif dan stabil. Garis arah horizontal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu memberi kesan menggemukkan, melebarkan dan membesarkan. Garis horizontal cocok dipakai untuk orang dengan bentuk tubuh kurus tinggi. Apabila dipakai akan kelihatan lebih gemuk dan berisi.
3.    Text Box: Gambar 1.3 (Garis Diagonal)Garis Diagonal 
Garis diagonal adalah garis miring ke kiri atau ke kanan, mempunyai sifat bergerak, dinamis dan bervariasi sesuai derajat kemiringannya. Apabila derajat kemiringannya ke arah vertikal, maka akan memberi kesan meninggikan, demikian sebaliknya. Garis diagonal mempunyai pengaruh yang lembut, lincah dan gembira pada sipemakai. Garis diagonal dapat dipakai oleh orang kurus dan gemuk karena dapat memberi kesan meninggikan atau menggemukkan tergantung dari derajat kemiringannya.




b.    Garis lengkung yang terdiri atas :
1.    Garis Lengkung S
Garis lengkung S atau garis lemah gemulai (grace) merupakan garis lengkung majemuk atau lengkung ganda. Garis ini dibuat dengan melengkung keatas bersambung melengkung kebawah atau melengkung kekanan bersambung melengkung ke kiri, yang merupakan gerakan indah sehingga garis ini sering disebut “line of beauty”. Garis ini merupakan garis terindah dari semua bentuk garis. Memberikan asosiasi gerakan ombak, pohon/ padi tertiup angin, gerakan lincah bocah/ anak binatang, dan semacamnya. Garis lengkung S memberi karakter indah, dinamis, luwes, melambangkan keindahan, kedinamisan, dan keluwesan.
Susunan dari garis lengkung S akan menghasilkan kesan indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.
2.    Garis Spiral
Garis spiral adalah garis yang melilit mengelilingi atau memutar pada satu titik pusat.
Melambangkan dikotomi, misalanya pria dan wanita, siang dan malam, dll.
3.    Garis Gelombang
4.    Garis Lingkaran
5.    Garis Setengah Lingkaran
Selain berdasarkan arah, garis dapat dibedakan juga berdasarkan cara membuatnya. Garis berdasarkan cara membuatnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu : garis formal dan garis informal.
·         Garis formal adalah garis yang dibuat secara resmi menggunakan alat gambar dan alat ukur. Garis formal memberi kesan tidak mencerminkan kepribadian sipembuat.
·         Garis informal adalah garis yang dibuat berdasarkan keinginan sipembuat tanpa alat ukur. Garis informal memberi kesan individual sesuai kepribadian sipembuat.
c.     Bentuk
     Adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda. Khususnya untuk benda-benda 2 Dimensional.
Bentuk terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
·         Bentuk organis, segala sesuatu yang terdapat dialam bebas misalnya batu, atau daun. Biasanya wujud bentuk organis tidak kaku.
·         Bentuk non organis, atau bentuk geometris, yaitu segala bentuk ciptaan manusia. Memiliki 3 dasar yaitu segitiga, bujur sangkar, dan lingkaran. Atau basic form.



Text Box: Gambar 2.2 (Contoh bentuk non-organis. Sumber : https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/)Text Box: Gambar 2.1 (Contoh bentuk organis. Sumber : http://3.bp.blogspot.com/)



d.    Ruang
     Adalah bentuk 2 atau 3 dimensional. Bidang atau keluasan positif atau negatif yang dibatasi oleh sebuah limit. Terjadi karena persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh dan dekat, tinggi dan rendah. Bersifat positif dan negatif, datar atau ilusi,. Memiliki dimensi panjang, lebar, dan dalam.ruang dikatakan datar atau flat bila semua bentuk terletak diatas bidang 2 Dimensi dalam bidang gambar atau kertas.
e.    Tekstur
     Adalah sifat dan kualitas fisik dari suatu benda. Kasar, halus, keras, lunak dan sebagainya tekstur terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu, masing-masing terbuat dari alam dan ciptaan manusia.tekstur buatan alam yaitu tekstur yang tercipta murni dari alam, sedangkan tekstur buatan manusia adalah tekstur yang tercipta dari buatan tangan manusia dan media atau teknik tertentu.tekstur nyata adalah tekstur yang teraba secara fisik, memiliki permukaan yang khas yang bisa teraba oleh indra peraba. Sedangkan tekstur semu adalah tekstur yang tidak dapat teraba secara fisik tetapi secara kasat mata tampak seperti ada tekstur yang dapat diraba.





Text Box: Gambar 3.2 (Contoh tekstur semu. Sumber : https://scontent.cdninstagram.com/)Text Box: Gambar 3.1 (Contoh tekstur semu. Sumber : http://nirmanadwimatra.blogspot.co.id/2010/10/tekstur.html)







Text Box: Gambar 3.4 (Contoh tekstur semu. Sumber : http://i0.wp.com/duduul.com/)Text Box: Gambar 3.3 (Contoh tekstur semu. Sumber : http://2.bp.blogspot.com/)










G. Contoh Nirmana Dwimatra Dengan Unsur Titik/Bintik
Berikut adalah contoh nirmana dwimatra dengan unsur titik/bintik :



Text Box: Gambar 4.2 (Contoh karya nirmana dwimatra dengan unsur titik. Sumber : http://1.bp.blogspot.com)
Text Box: Gambar 4.1  (Contoh karya nirmana dwimatra dengan unsur titik. Sumber: : http://eko151293.wordpress.com)







Text Box: Gambar 4.3  (Contoh karya nirmana dwimatra dengan unsur bintik. Sumber : http://team-de.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-nirmana-dwimatra-atau.html)Text Box: Gambar 4.4 (Contoh karya nirmana dwimatra dengan unsur titik. Sumber : http:// ellalatifa.blogspot.com)


Text Box: Gambar 4.6 (Contoh karya nirmana dwimatra dengan unsur bintik. Sumber : https://mir-s3-cdn-cf.behance.net)Text Box: Gambar 4.5 (Contoh karya nirmana dwimatra dengan unsur bintik. Sumber : https://justdrawmymind.files.wordpress.com/2014/02/titik.jpg)
Reading Time:

@way2themes