Apasih sebenarnya Nirmana Dwimatra itu?
Admin ingin share sedikit saja nih
A.
Sejarah
Nirmana
Nirmana berasal berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri
atas 2 kata yaitu : “Nir : Tidak” dan “Mana : bentuk/arti/makna”. Jadi nirmana
adalah sesuatu yang tidak berbentuk atau berarti. Nirmana
juga berarti pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti
titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis dan
harus mempunyai nilai keindahan.
Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan bahwa
pada awalnya, sebelum seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih belum ada
makna dari segala sesuatu. Hal tersebut kemudian menjadi titik awal atau
merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar
tentang desain sebelum mulai berkarya. Nirmana disebut juga ilmu tata rupa.
B.
Pengertian Nirmana Dwimatra
Dwimatra berasal dari 2 kata yaitu, “dwi : dua”
dan “matra : dimensi”. Jadi, nirmana dwimatra adalah segala sesuatu yang tanpa
makna dan digambarkan di atas bidang dua dimensi. Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan
elemen-elemen visualseperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu
kesatuan yang harmonis.nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam
bentuk dwimatra, trimatra yang mempunyai nilai keindahan. Nirmana
disebut juga ilmu tatarupa. Jika diartikan lebih dalam nirmana
berartilambang-lambang bentuk tidak bermakna,dilihat sebagai kesatuan pola,
warna,komposisi, irama, nada dalam desain. Bentuk yang dipelajari biasanya
diawali dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak
bermakna diracik sedemikian rupa menjadi memiliki makna tertentu. Nirmana
berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi padasebuah
bentuk. Nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan menjelajah
sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.
C.
Karakteristik Nrmana Dwimatra
Nirmana dwimatra memiliki karakteristik,ciri
sebagai berikut :
1.
Berwujud 2 dimensi.
2.
Dirancang di atas permukaan bidang 2 dimensi
3.
Bentuk rancangan pada umumnya tidak memiliki makna
D.
Nirmana Dwimatra Dalam Seni Rupa
Metode tatavisual dalam seni rupa meliputi :
a.
Kesatuan (Unity)
b.
Keseimbangan
(Balance)
c.
Proporsi (Proportion)
d.
Irama
(Rhythm)
e.
Dominasi
(Domination)
f.
Kejelasan
(Clarity)
g.
Kesederhanaan
(Simplicity)
h.
Emphasis
(Point of Interest)
Hasil akhir dari penggunaan metode tersebut
adalah karya seni/ desain yang artistic (bernilai seni) dalam bentuk dwimatra.
Agar diperoleh karya seni yang artistic, metode-metode tata visual tersebut
sangat dibutuhkan. Nirmana memiliki 4 buah elemen dasar, yaitu :
a. Titik : suatu bentuk kecil yang
memiliki dimensi
b. Garis : goresan nyata dan batas sebuah
benda,
c. Bidang : bentuk pipih tanpa ketebalan,
mempunyai dimensi panjang, lebar dan luas, kedudukan, arah, dan dibatasi oleh
garis,
d. Gempal : bentuk bidang yang mempunyai
kedalaman dan ketebalan.
Unsur
titik, yang akan membentuk garis dalam sebuah penciptaan sebuah desain. Hanya
dengan titik pun desain dapat diciptakan dengan karya titik yang biasa disebut
pointillism. Garis, merupakan unsur dasar, karena dimulai dari garislah akan
tercipta sebuah bentuk seperti lingkaran, segitiga,persegi, dan bangun datar
lainnya. Warna, unsure yang memperindah sebuah desain, agar desain yang
dihasilkan tidak kaku atau membosankan sehingga warna sangan berpengaruh dalam
penciptaan sebuah desain. Tekstur merupakan unsur yang dapat digunakan untuk
membuat karya desain menjadi lebih hidup dan lebih terlihat nyata.
Dalam proses membuat karya artistic,
sangat memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan aspek lainnya berdasarkan
sumber atau riset. Dalam ilmu seni rupa, ada beberapa prinsip utama untuk
komunikasi dari sebuah karya, yaitu :
a.
Ruang
Kosong (White Space), ruang kosong dimaksudkan agar karya desain tidak terlalu
padat penempatannya dalam sebuah bidang sehingga membuat karya desain terlihat
dominan.
b.
Kejelasan
(Clarity), kejelasan mempengaruhi penafsiran atau pengelihatan penonton sebagi
penikmat, apakah karya desain yang dihasilkan jelas atau malah menimbulkan
makna ganda (ambigu).
c.
Kesederhanaan
(Simplicity), kesederhanaan dalam sebuah esain menuntut penciptaan sebuah
desain yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhaan juga akan membuat para
penikmat senang dan tidak jenuh.
d.
Emphasis
(Point of Interest), emphasis atau pusat perhatian, yang merupakan pengembangan
dominasi untuk menonjolkan salah satu unsur sehingga mencapai nilai artistik.
E.
Prinsip Nirmana
Membuat
sebuah karya itu juga harus memperhatikan prinsip yang ada. Walaupun sebenarnya
kita bisa membuatnya secara langsung, tapi dengan memperhatikan
prinsip-prinsipnya akan di hasilkan sebuah karya yang lebih bagus lagi.
1.
KESEIMBANGAN (BALANCE)
Keseimbangan
adalah keadaan suatu benda jika semua dayanya bekerja saling meniadakan.
Mudahnya tuh gini deh, bagian kanan dan kiri sama.
2.
IRAMA (RITME)
Irama
adalah pengulangan yang teratur dan terus menerus. Di alam kita bisa
mengambil contoh pengulangan gerak, seperti pada ombak laut, gerakan daun yang
tertiup angin, semut berbaris dan lain sebagainya.
3.
KESATUAN (UNITY)
Kesatuan
ini salah satu prinsip dasar dalam tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya
kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat kurang
bagus. Ketidakteraturan akan mengakibatkan karya yang dihasilkan
menjadi tidak nyaman dipandang.
4.
PUSAT PERHATIAN (CENTER OF INTEREST)
Dominasi
mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan
dan untuk memecah keberaturan.
F. Unsur-unsur Nirmana Dwimatra
Unsur-unsur
nirmana dwimatra meliputi :
a.
Titik
Adalah
unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki panjang atau lebar,
dan pangkan dari ujung sebuah garis atau bentuk yang akan dibangun. Titik adalah sebuah bintik yang ada
pada seni rupa, baik itu banyak maupun sedikit tetap juga disebut dengan
'titik'. Dengan Titik kita dapat menciptakan suatu ide untuk mewujudkan unsur
yang baru seperti ; garis, bentuk, atau bidang.
b.
Garis
Sebuah
titik yang berjalan, jalur yang dilaluinya adalah garis. Garis adalah sesuatu
yang membatasi bentuk dan menyatakan ruang. Dalam penggunaan, garis memiliki
arah horizontal dan vertikal dan diagonal. Dalam desain, peran garis adalah
untuk memberi aksen, pembatas, atau kolom.
Macam-macam garis dan sifatnya dapat
dibedakan menjadi :
a. Garis lurus yang terdiri atas :
1.
Garis Vertikal
Garis arah vertikal adalah garis memanjang. Garis ini mempunyai sifat kokoh, tinggi, kuat dan berwibawa. Garis arah vertikal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu dapat memberi kesan tinggi, langsing dan seimbang. Garis arah vertikal cocok dipakai untuk orang bertubuh gemuk dan pendek agar kelihatan langsing dan tinggi.
Garis arah vertikal adalah garis memanjang. Garis ini mempunyai sifat kokoh, tinggi, kuat dan berwibawa. Garis arah vertikal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu dapat memberi kesan tinggi, langsing dan seimbang. Garis arah vertikal cocok dipakai untuk orang bertubuh gemuk dan pendek agar kelihatan langsing dan tinggi.
2.
Garis
Horizontal
Garis arah horizontal mempunyai sifat tenang, pasif dan stabil. Garis arah horizontal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu memberi kesan menggemukkan, melebarkan dan membesarkan. Garis horizontal cocok dipakai untuk orang dengan bentuk tubuh kurus tinggi. Apabila dipakai akan kelihatan lebih gemuk dan berisi.
Garis arah horizontal mempunyai sifat tenang, pasif dan stabil. Garis arah horizontal juga mempunyai pengaruh terhadap sipemakai, yaitu memberi kesan menggemukkan, melebarkan dan membesarkan. Garis horizontal cocok dipakai untuk orang dengan bentuk tubuh kurus tinggi. Apabila dipakai akan kelihatan lebih gemuk dan berisi.
3.
Garis
Diagonal
Garis diagonal adalah garis miring ke kiri atau ke kanan, mempunyai sifat bergerak, dinamis dan bervariasi sesuai derajat kemiringannya. Apabila derajat kemiringannya ke arah vertikal, maka akan memberi kesan meninggikan, demikian sebaliknya. Garis diagonal mempunyai pengaruh yang lembut, lincah dan gembira pada sipemakai. Garis diagonal dapat dipakai oleh orang kurus dan gemuk karena dapat memberi kesan meninggikan atau menggemukkan tergantung dari derajat kemiringannya.
Garis diagonal adalah garis miring ke kiri atau ke kanan, mempunyai sifat bergerak, dinamis dan bervariasi sesuai derajat kemiringannya. Apabila derajat kemiringannya ke arah vertikal, maka akan memberi kesan meninggikan, demikian sebaliknya. Garis diagonal mempunyai pengaruh yang lembut, lincah dan gembira pada sipemakai. Garis diagonal dapat dipakai oleh orang kurus dan gemuk karena dapat memberi kesan meninggikan atau menggemukkan tergantung dari derajat kemiringannya.
b. Garis lengkung yang terdiri
atas :
1.
Garis Lengkung S
Garis lengkung S atau garis lemah gemulai (grace) merupakan
garis lengkung majemuk atau lengkung ganda. Garis ini dibuat dengan melengkung
keatas bersambung melengkung kebawah atau melengkung kekanan bersambung
melengkung ke kiri, yang merupakan gerakan indah sehingga garis ini sering
disebut “line of beauty”. Garis ini merupakan garis terindah dari semua bentuk
garis. Memberikan asosiasi gerakan ombak, pohon/ padi tertiup angin, gerakan
lincah bocah/ anak binatang, dan semacamnya. Garis lengkung S memberi karakter
indah, dinamis, luwes, melambangkan keindahan, kedinamisan, dan keluwesan.
Susunan dari garis lengkung S akan menghasilkan kesan indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.
Susunan dari garis lengkung S akan menghasilkan kesan indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.
2.
Garis
Spiral
Garis spiral
adalah garis yang melilit mengelilingi atau memutar pada satu titik pusat.
Melambangkan dikotomi, misalanya pria dan wanita, siang
dan malam, dll.
3.
Garis Gelombang
4.
Garis Lingkaran
5.
Garis Setengah Lingkaran
Selain
berdasarkan arah, garis dapat dibedakan juga berdasarkan cara membuatnya. Garis
berdasarkan cara membuatnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu : garis formal dan
garis informal.
·
Garis formal adalah garis yang dibuat secara
resmi menggunakan alat gambar dan alat ukur. Garis formal memberi kesan tidak
mencerminkan kepribadian sipembuat.
·
Garis informal adalah garis yang dibuat
berdasarkan keinginan sipembuat tanpa alat ukur. Garis informal memberi kesan
individual sesuai kepribadian sipembuat.
c.
Bentuk
Adalah
sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda. Khususnya
untuk benda-benda 2 Dimensional.
Bentuk
terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
·
Bentuk organis, segala sesuatu yang terdapat dialam bebas
misalnya batu, atau daun. Biasanya wujud bentuk organis tidak kaku.
·
Bentuk
non organis, atau bentuk geometris, yaitu segala bentuk ciptaan manusia.
Memiliki 3 dasar yaitu segitiga, bujur sangkar, dan lingkaran. Atau basic form.
d.
Ruang
Adalah
bentuk 2 atau 3 dimensional. Bidang atau keluasan positif atau negatif yang
dibatasi oleh sebuah limit. Terjadi karena persepsi mengenai kedalaman sehingga
terasa jauh dan dekat, tinggi dan rendah. Bersifat positif dan negatif, datar
atau ilusi,. Memiliki dimensi panjang, lebar, dan dalam.ruang dikatakan datar
atau flat bila semua bentuk terletak diatas bidang 2 Dimensi dalam bidang
gambar atau kertas.
e.
Tekstur
Adalah
sifat dan kualitas fisik dari suatu benda. Kasar, halus, keras, lunak dan
sebagainya tekstur terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tekstur nyata dan tekstur
semu, masing-masing terbuat dari alam dan ciptaan manusia.tekstur buatan alam
yaitu tekstur yang tercipta murni dari alam, sedangkan tekstur buatan manusia
adalah tekstur yang tercipta dari buatan tangan manusia dan media atau teknik
tertentu.tekstur nyata adalah tekstur yang teraba secara fisik, memiliki
permukaan yang khas yang bisa teraba oleh indra peraba. Sedangkan tekstur semu
adalah tekstur yang tidak dapat teraba secara fisik tetapi secara kasat mata
tampak seperti ada tekstur yang dapat diraba.
G. Contoh Nirmana Dwimatra Dengan Unsur Titik/Bintik
Berikut adalah contoh nirmana dwimatra dengan
unsur titik/bintik :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar