Januari 05, 2018
BY Gung Rani1
Comments
SENI
BUDAYA BALI
RANGKUMAN
MATERI AKAR BUDAYA BALI
Kebudayaan Bali yang masih ada
hingga kini telah melalui proses yang panjang sejak ribuan tahun lalu. Sentuhan
kebudayaan regional dan global telah ikut membentuk kebudayaan Bali. Berdasarkan
penelitian antropologi Budaya, diketahui bahwa nenek moyang penduduk Bali
adalah bangsa Austronesia yang berasal dari Yunan (Cina Selatan) di hulu sungai
Mekong dan Menam dan datang melalui 2 gelombang pada 2000 SM dari zaman batu
tua hingga batu besar. Termasuk ras Austris pada zaman megalithikum.
a. Zaman
Paleolithikum (Batu Tua)
Ciri-ciri
penduduk Bali di zaman ini yaitu :
-
hidup berburu dan mengumpulkan makanan
-
tempat tinggal berpindah-pindah (nomaden)
-
peninggalan berupa alat-alat dari batu yang kasar
b. Zaman
Mesolithikum (Batu Tengah)
Ciri-ciri
penduduk Bali di zaman ini yaitu :
-
hidup berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
-
mulai menetap di gua-gua (Gua Karang Boma I & II, Gua Selonding, tebing karang
di timur Pura Uluwatu)
-
peninggalannya berupa kerang-kerang sisa makanan, sudip tulang, alat tusuk,
dari tanduk rusa
c. Zaman
Neolithikum (Batu Baru)
Ciri-ciri
penduduk Bali di zaman ini yaitu :
-
sudah mulai mengolah alam untuk makanan
-
sudah bisa membuat tempat tinggal
-
peninggalannya berupa kapak lonjong, hingga gerabah
d. Zaman
Megaliithikum (Batu Besar/Perundagian)
Ciri-ciri
penduduk Bali di zaman ini yaitu :
-
Sudah menetap di desa-desa yang tata kehidupannya teratur
-
Melakukan perdagangan antar pulau/daerah dengan perahu bercadik
-
Menghasilkan tenaga kerja terampil (Undagi), membuat tempat jenazah dari batu
(sarkopagus), dan tempayan (gerabah), membuat menhir
-
Peninggalannya berupa batu besar, teras berundak, susunan batu kali, tahta
batu, sarkopagus, gerabah, arca, priuk
e. Zaman
Logam
Ciri-ciri
penduduk Bali di zaman ini yaitu :
-
Menguasai teknologi logam (perunggu, besi, emas) bersamaan dengan berkembangnya
zaman Megalithikum yang diperkirakan diperoleh dari luar pulau melalui
perdagangan
-
Bukti peninggalannya adalah Nekara di Pejeeng, fragmen cetakan ditemukan di
desa Manuaba (Gianyar) dan Sembiran (Buleleng)
Penduduk
Bali Mula (yang mula-mula hidup di Bali) menyebut dirinya “Orang Bali Mula”
seperti penduduk Desa Trunyan di tepi Danau Batur. Hubungan Bali dengan
kebudayaan India, menghantarkan Bali ke zaman sejarah (abad ke-8) dengan bukti
peninggalannya yaitu Stupika tanah liat bertuliskan mantram Buddha di Pejeng.
Seluruh akulturasi yang berkaitan dengan terbentuknya Kebudayaan Bali membuat
budaya bali menjadi unik, serasi, dan harmonis.